Sabtu, 03 November 2012


Penerapan Pola Makan Pada Bayi
oleh vera apriliyanti lestari

 

Menyiapkan makanan yang sehat untuk bayi dan balita bukan hanya penting untuk kesehatannya tapi juga kecerdasannya. Bayi dan balita yang terbiasa mengonsumsi makanan sehat, nilai IQ-nya lebih tinggi saat mereka berusia 8 tahun.
Peneliti dari Universitas Adelaide, Australia, mengungkapkan, anak-anak yang sering mengonsumsi junk food nilai IQ-nya dua poin lebih rendah. "Makanan bergizi diperlukan untuk perkembangan jaringan otaknya pada dua tahun pertama kehidupan anak," kata ketua peneliti Lisa Smithers, peneliti.
Ia menjelaskan, meskipun perbedaan nilai IQ tidak terlalu besar, tetapi hasil studi ini menunjukkan bukti kuat bahwa pola makan bayi sejak mereka berusia 6 bulan - 24 bulan memiliki dampak yang signifikan pada kecerdasan. Dalam penelitian ini, Smithers dan tim mengamati pola makan lebih dari 7.000 anak. Pola makan yang diteliti difokuskan pada saat anak berusia 6 bulan, 15 bulan dan 2 tahun. Analisa juga dilakukan pada makanan yang dibuat sendiri di rumah, makanan bayi siap saji, air susu ibu, dan junk foods.
"Kami menemukan bayi yang mendapat ASI di usia 6 bulan dan dilanjutkan dengan pola makan yang sehat sampai mereka usia 2 tahun, memiliki nilai IQ dua poin lebih tinggi saat mereka berusia 8 tahun," kata Smithers.
Para peneliti juga menemukan bahwa makanan bayi siap saji memiliki efek negatif pada kecerdasan jika diberikan saat bayi berusia 6 bulan. Tetapi makanan tersebut justru berdampak positif jika diberikan pada anak usia 2 tahun. Pola makan sehat dapat dilatihkan sejak usia dini. Ketika bayi sudah mulai mencerna makananpendamping ASI, orang tua dapat mulai menerapkan pola makan sehat.
Banyak cara yang dapat dilakukan orangtua untuk memberikan makanan yang sehat dan terbaik pada bayi sehingga mereka akan tumbuh menjadi anak yang sehat diantaranya adalah :
·         Buat makanan yang menyenangkan. Bayi yang tumbuh dalam suasana bahagia dan menyenangkan dapat dilihat pada saat makan. Bayi akan menunjukkan keinginan dan minatnya yang besar untuk makan. Duduk bersama dari mulai sampai selesai makan merupakan sebuah ide bagus.
·         Perbanyak pilihan makanan sehat. Jika bayi dapat mengambil sebuah apel, pujilah dia dan ceritakan sedikit tentang kebaikan yang terkandung dalam apel. Tidak pernah terlalu dini untuk mulai menyampaikan informasi nutrisi pada anak.
·         Bayi sangat menyukai makanan yang manis sehingga banyak bayi yang menyukai makanan cepat saji yang tidak banyak mengandung gizi. Cobalah untuk menjauhkan mereka dari makanan cepat saji tersebut.
·         Pada saat bayi menolak makanan sehat karena mempunyai rasa dan terlihat baru bagi mereka, seringlah orangtua untuk menawarkan makanan itu pada bayi. Jangan paksa anak untuk mencobanya, makanlah makanan tersebut di depan bayi, lihatkanlah bahwa kita sangat menikmatinya dan buatlah intrik supaya bayi mau mencobanya.
·         Mulailah menawarkan berbagai makanan pada bayi. Biarkan bayi terbiasa dengan makanan yang berbagai warna, bau, rasa, tekstur dan sebagainya. Hal ini dapat membantu untuk menawarkan jenis makanan baru pada bayi sehingga penolakannya akan berkurang.
·         Jelaskan semua jenis makanan yang telah dimakan bayi. Hal ini dapat membantu mereka lebih sadar tentang apa yang mereka makan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar