Mengenal Sekilas Demam pada Balita
oleh : Vera Apriliyanti Lestari
Demam merupakan peningkatan suhu tubuh di atas normal. Menurut Dr. Hindra Irawan
Satari, Sp.A(K) , anak dikatakan demam
apabila suhu tubuh yang diukur dari ketiak menunjukkan suhu di atas 37,5 C.
Selanjutya suhu tubuh diukur setiap 6 jam, apabila hanya pada satu kali
pengukuran saja sepanjang hari tersebut ditemukan suhu diatas normal, tidak
dianggap demam. Dikatakan demam, apabila anak ditemukan paling sedikit
dua kali pengukuran suhunya di atas normal. Namun, sepanjang dia masih
aktif, orang tua tidak perlu terlalu khawatir, karena berarti anak belum
menderita sakit berat. Tanda anak sakit berat akan terlihat sayu, tidur
gelisah, tidak mau main, tidur terus sepanjang hari, aktivitas menurun, nafsu
makan menghilang, rewel, dan lain sebagainya.
Penyebab Demam
Demam pada bayi dan balita disebabkan oleh:
a.
Batuk
b.
Pilek
c.
Radang tenggorokan
d.
Diare
e.
Imunisasi, misalnya: DPT, Campak
f.
Infeksi, masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh, misalnya: infeksi pada
saluran pernafasan, infeksi saluran kencing
Beberapa komplikasi demam antara lain:
a.
Dehidrasi atau kekurangan cairan
Ø Tanda: anak menangis
tanpa air mata, mulut dan bibir kering, selalu merasa haus, air kencing keluar
sedikit dan berwarna gelap, ada kalanya tidak keluar sama sekali, mata cekung.
Pada bayi bias dilihat ubun-ubun yang menjaci cekung, mengantuk, kulit pcat
atau kekenyalan tubuh berkurang dan bekas cubitan tidak cepat kembali
normal.
b.
Kejang demam
Kejang demam adalah kejanng yang terjadi pada saat
seorang bayi atau anak yang mengalami demam
tanpa infeksi system saraf. Selama kejang bayi atau anak dapat kehilangan
kesadaran disertai gerakan lengan dan kaki atau justru disertai kekakuan
tubuhnya.
Demam Bukanlah Penyakit
Demam tidak tinggi, terjadi saat anak ataupun orang dewasa
kekurangan cairan atau dehidrasi, sehingga suhu tubuh menjadi naik.
Demam tingggi, terjadi saat infeksi virus atau bakteri menyerang,
sehingga terjadi peningkatan pirogen (zat pencetus panas). Infeksi antara lain
menyerang saat kulit terluka, infeksi pernafasan, infeksi telinga, influenza,
selesma, campak, demam berdarah, TBC, typhus,
infeksi saluran kemih, da n lain sebagainya. Saat virus atau bakteri masuk ke
dalam tubuh, sel darah putih melepaskan beberapa zat, termasuk pirogen yang
berfungsi mengerahkan sel-sel darah putih ke lokasi untuk menyerang patogen dan
juga menimbulkan panas sebagai mekanisme untuk melawan patogen. Selain karena
infeksi, demam juga bisa disebabkan
inflamasi (peradangan), keganasan (misal, penyakit tumor, kanker), bayi
saat tumbuh gigi, maupun gangguan pada pusat syaraf pengaturan suhu tubuh.
Penanganan Demam pada Bayi dan Balita
a.
Banyak minum air hangat.
b.
Memakai pakaian yang longgar, tipis dan mudah menyerap keringat.
c.
Bila pakaian basah harus segera diganti
d.
Kurangi aktivitas
e.
Jangan memakai selimut yang terlalu tebal
f.
Berikan kompres air hangat
Caranya:
Ø Periksa suhu badan
dengan punggung tangan atau thermometer
Ø Kompres air hangat
dalam Waskom, memakai waslap atau handuk kecil di ketiak atau lipatan paha atau
di dahi dan lipatan tangan
Ø Ulangi mengompres tiap
15-20 menit sambil mengukur suhu
Ø Keringkan tempat
yang basah
Obat Penurun Panas
Kapan saat yang tepat
untuk memberikan obat antipiretik atau penurun panas pada anak? Jika anak tidak
menunjukkan perilaku kegawatdaruratan, ceria, aktif, masih bisa bermain, dan
suhu tubuhnya masih di bawah 38 C, maka obat antipiretik belum diperlukan.
Perlu diingat bahwa obat antipiretik hanya berfungsi untuk menurunkan panas
saja, namun tidak mengobati penyebab demamnya.
Namun, jika anak gelisah, rewel, tidak nyaman, lemas, dan suhu tubuhnya di atas
38 C, maka segera berikan obat antipiretik. Berikan obat antipiretik yang aman
untuk anak, seperti parasetamol, asetaminofen, dan ibuprofen sesuai dengan
takaran dan usia anak. Hentikan pemberian obat saat suhu tubuh mulai turun,
supaya tidak menutupi gejala yang akan memberikan petunjuk mengenai penyakit
yang menyerang.
Pertolongan Pertama
Bila suhu tubuh anak
terasa panas, orang tua tidak perlu terburu-buru ke dokter. Berikan pertolongan
pertama dengan :
1. Biarkan anak istira
hat ditempat yang nyaman. Pakaikan baju yang longgar dan nyaman serta jangan
diselimuti kain yang tebal, karena bisa mengganggu keluarnya panas tubuh,
kecuali anak menggigil kedinginan.
2. Kompreslah menggunakan
air hangat. Jangan gunakan es atau air dingin karena bisa mengakibatkan anak
menggigil kedinginan, dan jangan gunakan alkhohol, karena bisa mengakibatkan
iritasi kulit. Kompreslah kening, perut, atau bagian-bagian tubuh lain yang
panas.
3. Perbanyak cairan
dengan minum air putih atau cairan lain seperti ASI, susu, kuah sayuran,
syrup, atau jus buah, untuk menghindari dehidrasi. Hindari makanan berlemak dan
makanan yang sulit dicerna, supaya tidak membebani saluran cerna.
4. Jika panas lebih dari
38 C, maka berikan obat antipiretik (penurun panas). Saat demam turun, hentikan pemberian obat antipiretik supaya tidak
menutupi gejala penyakit berikutnya.
Jika demam
berlanjut, bawalah anak ke dokter untuk mendapatkan pertolongan berikutnya.
Meskipun demam bukanlah penyakit, tapi orang tua harus
selalu waspada karena bahaya bisa saja mengancam di baliknya. Apalagi untuk demam tinggi yang berturut-turut selama tiga
hari atau demam yang naik turun, disertai
kondisi anak yang semakin lemah, maka perlu dilakukan observasi yang lebih
mendalam oleh dokter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar