Rabu, 31 Oktober 2012

Cara Memandikan Bayi
Ditulis oleh nurmalichatun


Memandikan bayi adalah kegiatan penting yang harus dilakukan secara benar oleh orang tua. Selain ditujukan untuk membersihkan badan bayi, memandikan bayi perlu dilakukan secara hati-hati agar tidak melukai bayi mengingingat kondisi bayi yang sangat lemah. Selain itu, memandikan bayi merupakan bagian penting dari perawatan bayi.
Berikut beberapa cara dan tips yang dapat dilakukan oleh para orang tua dalam memandikan bayi:
  • Siapkan terlebih dahulu keperluan mandi bayi.
  • Isi air hangat (36-37 C) ke bak mandi, periksalah suhunya.
  • Bukalah bajunya, bungkus dengan handuk di pangkuan Anda, usap matanya dengan kapas yang dibasahi dengan air matang dingin, bersihkan sekitar wajah dan mulut.
  • Bersihkan mata dari luar ke dalam, gunakan kapas yang dibasahi.
  • Basuh kepala, wajah, leher, dada, lengan, punggung dan tungkainya. Perhatikan daerah lipatan.
  • Sabunilah kepala dan badan. Gunakan washlap. Pilih sabun bayi dengan formal PH balance agar tidak pedih di mata.
  • Keramasi rambutnya, pegang kepalanya di atas bak mandi. Keringkan, lepaskanlah handuk, letakkan satu tangan di bawah pundaknya, sementara tangan lainnya diletakkan di pantat. Masukkan bayi secara perlahan ke bak mandi.
  • Topang leher dan pundaknya, sabuni dan bilas. Pegang pantatnya dan angkat. Bungkus dengan handuk. Tepuk-tepuklah agar kering. Biarkan bayi terbungkus handuk saat memakaikan baju dan popok.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memandikan bayi, terutama di bagian-bagian tertentu dimana kondisinya begitu sulit untuk dijangkau dan juga mengingat kondisi kulit bayi yang masih sensitif. Daerah spesifik tersebut adalah:
Membersihkan seputar alat kelamin bayi
  • Pada bayi laki-laki:
Bersihkan kotoran yang ada pada kulup secara perlahan, dorong lembut kulit penis ke pakaiannya. Sekalah (seko) kotoran dengan kasa basah.
  • Pada bayi perempuan:
Bersihkan daerah kemaluan dari depan ke belakang (dari kemaluan ke anus dan dapat diulang
dengan kasa baru), demikian pula dengan selangkangan.
Membersihkan bagian dalam telinga dan hidung
  • Bersihkan lubang hidung yang terlihat dengan kapas (cotton bud) basah.
  • Bersihkan bagian terluar telinga yang bisa dilihat dengan kapas basah.

Selasa, 30 Oktober 2012

Oleh : Riris Setyaningsih



Setelah periode bangun awal yang terjadi sehabis dilahirkan, sebagian bayi yang akan tidur cukup lama selama hari-hari pertamanya. Ia hanya bangun sebentar dan mungkin kurang menarik untuk menyusu. Sedangkan bayi  lainnya malah sebaliknya, bangun, rewel dan harus sering disusui. Kedua tipe ini normal. Siklus tidur bayi akan sangat berhubungan dengan seberapa sering ia menyusu. Sesudah menyesuaikan dengan lingkungan baru bayi akan dapat tidur 12 sampai 20 jam dalam sehari. Pada awalnya periode tidurnya singkat tetapi sering. Asalkan ia mendapat makanan yang cukup, berapa lama bayi tidur akan bersifat individual dan tidak perlu dikawatirkan.
Sewaktu bayi anda semakin besar, ia mungkin akan bangun ditengah malam dan kemudian tidur kembali. Meskipun demikian seorang bayi harus diberi susu, digendong mondar-mandir, diganti popoknya, dininabobokan, dipijat atau cara lainnya sebelum kembali tidur. Banyak orang tua yang baru mempunyai anak bertanya-tanya kapan mereka harus memberi makan bayinya. Jika bayi lapar, ia akan bangun, mencari-cari dan mengisap apapun didekatnya dan ia akan melambaikan lengan serta kakinya dengan kuat untuk memberi tahu anda bahwa ia lapar. Jika Anda menunggu bayi akhirnya akan menangis.
Dimana bayi tidur adalah keputusan yang bersifat pribadi. Banyak orang tua yang menemukan bahwa jika bayinya dibaringkan akan lebih mudah untuk tertidur bersama mereka dalam satu tempat tidur. Bayi baru lahir tengah menjalani masa transisi dari seorang janin yang terbungkus hangat dan rapat dalam rahim ibunya, serta mendengar bunyi-bunyian dari tubuh ibu. Bayi baru lahir mempunyai periode bangun yang panjang di malam hari sama seperti yang dilakukannya dirahim ibu selama kehamilan. Dimalam hari bayi tidak diayun-ayun cairan ketuban seperti jika ibunya bergerak sepanjang hari. Berbaring dengan satu tempat tidur dengan ibunya, membuat bayi tetap hangat dan mendengar suara-suara yang menenangkan dari nafas si ibu. Juga orang tua akan lebih mudah memenuhi kebutuhan bayi dimalam hari jika bayi berada didekatnya. Dengan membaringkan bayi baru lahir dalam satu tempat dengan Anda, tidak berarti ia akan terus satu tempat tidur dengan Anda. Sewaktu ia makin besar dan kurang membutuhkan bentuan Anda dimalam hari, pindah ke boks atau tempat tidurnya sendiri. Anda akan mengetahui kapan saat yang tepat untuk memindahkannya.
Dimana pun bayi tidur, ia perlu diletakan pada permukaan yang datar dalam posisi terlentang untuk untuk mengurangi sindrom kematian bayi mendadak(SIDS). Menempelkan bayi dalam posisi wajah ke bawah, menempel pada seprei terbuat kulit domba, seprai lembut, atau quilt sudah terbukti ada hubungannya dengan kematian akibat tersumbat. Secara berkala letakan bayi tertelungkup saat ia bangun untuk mencegah berkembangnya bentuk kepala yang tidak bulat dan memberi kesempatan bagi bayi untuk mengangkat kepala dan memperkuat otot-otot leher. Menggendong bayi dengan lengan Anda atau gendongan yang diletakan didepan juga memberi manfaat tersebut

Senin, 29 Oktober 2012

Perkembangan Anak  Balita 1-3 Tahun

Oleh : Vera Apriliyanti Lestari


Pada masa ini, pertumbuhan fisik anak relatif lebih lambat di bandingkan dengan masa bayi, tetapi perkembangan motoriknya berjalan lebih cepat. Anak sering mengalami penurunan nafsu makan sehingga tampak langsing dan berotot, dan anak mulai belajar jalan. Pada mulanya, anak berdiri tegak dan kaku, kemudian berjalan dengan berpegangan. Sekitar usia enam belas bulan, anak mulai berlajar berlari dan menarik tangga, tetapi masih kelihatan kaku. Oleh karena itu anak perlu di awasi, karena dalam beraktivitas anak tidak memperhatikan bahaya.
Perhatian anak terhadap lingkungan menjadi lebih besar dibanding dengan masa sebelumnya di mana lebih banyak berinteraksi dengan keluarganya. Anal lebih benyak menyelidiki benda disekitarnya dan meniru apa yang diperbuat oleh orang lain. Ia mungkin akan mengaduk – aduk tempat sampah, laci, atau lemari pakaian, membongkar mainan dan lain – lain. Benda – benda yang membahayakan hendaknya disimpan di tempat yang lebih aman.
Pada masa ini anak bersifat egosentris yaitu mempunyai sifat keakuan yang kuat sehingga segala sesuatu yang disukainya dianggap miliknya. Apabila anak menginginkan mainan kepunyaan temannya, sering ia akan merebutnya karena dianggap miliknya. Teman dianggap sebagai benda mati yang dapat dipukul, dicubit, atau ditarik rambutnya apabila menjengkelkan hatinya. Anak kadang – kadang juga berperilaku menolak apa saja yang akan dilakukan terhadap dirinya, misalnya menolak mengenakan baju yang sudah disediakan orang tuanya dan akan memilih sendiri pakaian yang disukainya.
Menurut teori Erikson, anak berada pada fase sendiri vs malu / ragu – ragu (otonom vs doubt). Hal ini terlihat dengan berkembangnya kemampuan anak, yaitu dengan belajar untuk makan atau berpakaian sendiri. Apabila orang tua tidak mendukung upaya anak untuk belajar mandiri, maka hal ini dapat menimbulkan rasa malu / ragu akan kemampuannya, misalnya orang tua selalu memanjakan anak dan mencela aktivitas yang telah dilakukan oleh anak. Pada masa ini, sudah sampai waktunya anak dilatih untuk buang air besar atau buang air kecil pada tempatnya. Anak juga dapat menunjukkan beberapa bagian tubuhnya, menyusun dua kata dan mengulang kata – kata baru.
Pada masa ini, anak perlu dibimbing dengan akrab, penuh kasih sayang, tetapi juga tegas sehingga anak tidak mengalami kebingungan. Jika orang tua mengenal kebutuhan anak, amka akan berkembang perasaan otonominya sehingga anak dapat mengendalikan otot – otot dan rangsangan lingkungan.

Sumber : Fitri Respati Ambarwati, SKM, M.Kes dan Nita Nasution, S.Kep. Ns, Buku Pintar Asuhan Keperawatan Bayi Dan Balita

Minggu, 28 Oktober 2012


Perkembangan Neonatal

Oleh : Oktovia Lilaeni

Periode neonatal merupakan masa awal perkembangan bayi di luar rahim ibu, masa ini dimulai pada awal masa kelahiran bayi hingga dua minggu setelah kelahiran bayi. Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan, perubahan sirkulasi darah, serta mulai berfungsinya organ – organ tubuh. Saat lahir, berat badan normal dari bayi yang sehat berkisar antara 3000-3500 gram, tinggi badan sekitar 50 cm dan berat otak sekitar 350 gram. Selama sepuluh hari pertama biasanya terdapat penurunan berat badan sekitar sepuluh persen dari berat badan lahir, kemudian berat badan bayi akan berangsur – angsur mengalami kenaikan.  
Pada periode neonatal, bayi akan mengalami perkembangan berupa belajar menggunakan saluran pernapasan,belajar menelan makanan,belajar menggunakan sistem pembuangan dan mulai mengenal dan menggunakan ekspresi emosi, seperti tangisan, ketakutan dan bereaksi terhadap sentuhan atau rangsangan dari orang dan lingkungan sekitar.
Secara garis besar, masa neonatal bisa dibagi dalam 2 bagian, yaitu : periode patunate dan periode nonate. Periode patunate  yaitu periode yang dimulai saat bayi keluar dari rahim ibu hingga 15 – 30 menit setelahnya atau sampai masa pemotongan tali pusar bayi. Sedangkan periode nonate, yaitu periode perkembangan bayi yang dimulai setelah pemotongan tali pusar hingga akhir minggu kedua setelah persalinan.
Masa bayi neonatal merupakan periode yang paling berbahaya, baik secara fisik maupun psikis. Secara fisik periode ini berbahaya karena sulitnya melakukan penyesuaian diri secara radikal dan penting pada lingkungan yang baru dan berbeda.Bahaya fisik yang paling fatal pada masa ini adalah kematian bayi yang bisa disebabkan oleh ;kondisi lingkungan yang kurang baik, kesulitan dalam proses persalinan, kerusakan otak, pneumonia, anoxia dan penggunaan obat yang salah. Sedangkan bahaya psikologis pada periode bisa ditimbulkan oleh keabnormalan bayi yang mempersulit proses adaptasi, terhentinya perkembangan bayi, misalnya penurunan berat badan bayi dan kurangnya rangsangan dari luar.
 Pada masa neonatal ini, refleks – refleks positif yang bersifat fisiologis akan muncul. Di antaranya adalah refleks moro, yaitu reflek merangkul, yang akan menghilang pada usia 3-5 bulan; refleks menghisap (sucking refleks); refleks menoleh (rooting refleks); refleks mempertahankan posisi leher / kepala (tonick neck refleks); dan refleks memegang (palmar graps refleks) yang akan menghilang pada usia 6-8 tahun. Refleks – refleks tersebut terjadi secara simetris dan seiring dengan bertambahnya usia refleks – refleks itu akan menghilang. Fungsi pendengaran dan penglihatan pada masa ini juga sudah mulai berkembang.

Sabtu, 27 Oktober 2012

Baby Swim dan Massage Spa Untuk Bayi Anda 
Oleh Yolandha Dwaya Pertiwi




Siapa sih yang tidak gemar untuk merilekskan diri sejenak? Melakukan treatment spa misalnya. Tak hanya orang dewasa, ternyata bayi pun sudah layak untuk mendapatkan perlakuan istimewa dari para orangtuanya maupun spa khusus dari para terapis spa. Tak hanya bayi tapi anak-anak hingga usia 12 tahun pun bisa memanjakan diri mulai dari berenang, pijat, berendam, manicure, pedicure, dan masih banyak lagi. Ya, setidaknya hal itulah yang ditawarkan oleh beberapa  pusat layanan spa yang diperuntukan untuk bayi dan anak-anak yang sedang trend saat ini. Fasilitas – fasilitas yang biasanya ditawarkan adalah Baby Swim dan Massage Spa.

Baby Swim
Baby Swim ini hanya diperuntukkan bagi bayi yang sudah memiliki berat badan minimal 5 kilogram. Sebelum memulai aktifitas berenang, bayi sebelumnya harus melakukan pemanasan sebentar seperti melipat kaki, tangan, didampingi oleh terapis berpengalaman. Selanjutnya bayi akan diajak berenang di kolam renang mini yang sudah diisi dengan air hangat-hangat kuku. Ia akan diberikan ban yang berfungsi sebagai pelampung di lehernya. Jangan khawatir bunda, bayi tidak akan terluka karena ban yang dipakai sudah didesain sedemikian rupa agar tetap aman dan nyaman saat dikenakan.
Berenang bagi bayi memiliki banyak manfaat sepert, membantu perkembangan fisik dan psikologis bayi pada masa yang akan datang, bayi tumbuh lebih sehat, cerdas, mandiri, percaya diri, disertai perilaku sosial positif lainnya.

Massage Spa
Setelah asik berenang kurang lebih 15 menit, tahap selanjutnya yaitu dipijat atau massage. Spa untuk bayi tidak jauh berbeda dengan spa untuk orang dewasa, namun semuanya diberikan dengan porsi dan fungsi yang disesuaikan dengan kebutuhan sang bayi. Bayi dibawa kedalam ruangan khusus, sebuah kasur matras terletak ditengah-tengah. Ornamen anak-anak di dinding serta mainan disekitar kasur menjadi daya tarik tersendiri bagi si baby.
Ada kewajiban khusus bagi orangtua yang ikut masuk kedalam tempat massage spa. Para orangtua yang ikut masuk wajib memakai kaos kaki, hal ini untuk menghindari bakteri dari sepatu atau luar yang ikut masuk kedalam ruang.  
Spa untuk bayi penting untuk mendeteksi kelainan tubuh sejak dini, karena bayi belum bisa mengadu pada orangtuanya bila badannya merasa sakit atau keseleo. Dengan melakukan spa, tubuh sang bayi akan “diperbaiki” sekaligus merasakan relaksasi yang nyaman serta baik untuk perkembangan jiwanya.

Kurang lebih perawatan pijat ini memakan waktu sekitar 30 menit dengan menggunakan olive oil khusus. Adapun manfaat dari baby spa adalah : Menjadikan bayi lebih rileks, meningkatkan sistem imunitas tubuh, tidur lebih lelap, membantu melancarkan pencernaan, merangsang perkembangan sensorik dan motorik bayi, meningkatkan bonding antara orang tua dan bayi dan membuat bayi lebih mudah bersosialisasi dimasa pertumbuhannya, tidak takut dengan orang lain.
Meski begitu, pemijatan pada bayi harus dilakukan dengan teknik yang benar sesuai dengan fase pertumbuhan sang anak. Teknik pemijatan pun harus dilakukan dengan lembut karena tulang bayi masih lunak, serta alur pemijatan harus mengikuti peredaran darah dan metabolisme tubuh.

Beberapa hal yang harus diperhatikan para orangtua sebelum melakukan massage spa pada bayinya adalah si baby harus sudah dalam keadaan kenyang, tidak mengantuk, tidur yang cukup, tidak dalam suhu badan tinggi, serta tidak dalam keadaan badmood.
So, bagi Anda Ibu dan Ayah muda yang ingin memanjakan sang buah hati buruan ajak saja ke beberapa  pusat layanan spa bayi dan anak terdekat. Selamat bersenang-senang...

Jumat, 26 Oktober 2012


Masa Prasekolah Akhir (3 - 5 Tahun)
Oleh : Nurmalichatun

Emosi anak-anak prasekolah diungkapkan secara bebas. Dalam usia 3 tahun, anak-anak mengalami banyak rasa takut -- terhadap binatang, monster dan mungkin juga terhadap "serigala besar yang jahat". Karena mereka memunyai kesulitan untuk membedakan antara fakta dengan khayalan, mereka perlu diyakinkan berulang-ulang oleh orang tua mereka. Anak usia prasekolah juga sering merasa khawatir, iri hati, ingin tahu, senang, dan sayang.
Orang tua seharusnya memperkenalkan anak-anak prasekolah dengan anak-anak seusianya. Dalam usia 3 tahun, anak-anak jarang berinteraksi dengan anak-anak lain yang bermain di ruangan yang sama. Namun, permainan paralel semacam itu akan segera berakhir ketika anak-anak mulai berinteraksi. Akhirnya, anak-anak prasekolah tidak terlalu berpusat pada diri sendiri lagi dan belajar untuk merasa empati pada orang lain. Pada tahap ini, sebuah taman kanak-kanak dengan staf pengajar yang bagus bisa memberi fasilitas untuk perkembangan sosial. Selama 2 atau 3 hari seminggu jauh dari ibunya akan berakibat positif bagi anak-anak dan memberi kesempatan kepada ibu untuk beristirahat. Collins (1971, 50) menyatakan bahwa permainan pada masa anak-anak memberi kesempatan untuk menyalurkan energi; memberikan stimulasi yang diperlukan; membantu anak-anak mengembangkan keterampilan motorik; dan memampukan anak-anak untuk memerankan dan belajar memahami peranan orang dewasa. Antara usia 3 sampai 6 tahun, anak-anak menambah ribuan kata dalam kosakata mereka dan mulai bernalar dengan konkret. Namun, mereka tetap hidup dalam dunia yang kecil. Mereka masih berpikir bahwa sebagian besar peristiwa pada satu segi berpusat pada mereka, dan bahwa hampir semua orang melihat sesuatu seperti cara mereka.
Tahun-tahun prasekolah merupakan masa-masa ketika identitas seksual diteguhkan. Anak-anak membutuhkan orang tua yang sejenis untuk mengidentifikasikan diri dan menolong sebagai figur teladan. Waktu yang dihabiskan dengan anak-anak prasekolah harus kuantitatif dan kualitatif. Meskipun orang tua harus menghindari tugas-tugas peniruan, meminta anak laki-laki membantu ayah mereka mengerjakan tugas yang biasa dikerjakan kaum pria, dan anak perempuan membantu ibu mereka akan membantu proses identifikasi seksual.
Selama tahun-tahun ini, pada umumnya anak-anak melalui tahap pemikiran bahwa mereka akhirnya akan menggantikan orang tua dan menikah seperti orang tuanya. Orang tua harus memberikan kehangatan dan kasih sayang kepada anak laki-laki dan perempuan, tetapi mereka harus menghindari stimulasi yang berlebihan terhadap anak-anak prasekolah. Anak-anak yang lebih muda bisa saja akan terus mengikuti orang tua mereka ketika berpakaian, menggunakan toilet, atau mandi, dan bahkan tidur di tempat tidur yang sama. Orang tua harus dengan lembut tetapi tegas meminta mereka menghentikan kegiatan itu. Anak-anak prasekolah biasanya tidak akan terlalu keberatan, dan akan menuntut privasi mereka sendiri