Senin, 29 Oktober 2012

Perkembangan Anak  Balita 1-3 Tahun

Oleh : Vera Apriliyanti Lestari


Pada masa ini, pertumbuhan fisik anak relatif lebih lambat di bandingkan dengan masa bayi, tetapi perkembangan motoriknya berjalan lebih cepat. Anak sering mengalami penurunan nafsu makan sehingga tampak langsing dan berotot, dan anak mulai belajar jalan. Pada mulanya, anak berdiri tegak dan kaku, kemudian berjalan dengan berpegangan. Sekitar usia enam belas bulan, anak mulai berlajar berlari dan menarik tangga, tetapi masih kelihatan kaku. Oleh karena itu anak perlu di awasi, karena dalam beraktivitas anak tidak memperhatikan bahaya.
Perhatian anak terhadap lingkungan menjadi lebih besar dibanding dengan masa sebelumnya di mana lebih banyak berinteraksi dengan keluarganya. Anal lebih benyak menyelidiki benda disekitarnya dan meniru apa yang diperbuat oleh orang lain. Ia mungkin akan mengaduk – aduk tempat sampah, laci, atau lemari pakaian, membongkar mainan dan lain – lain. Benda – benda yang membahayakan hendaknya disimpan di tempat yang lebih aman.
Pada masa ini anak bersifat egosentris yaitu mempunyai sifat keakuan yang kuat sehingga segala sesuatu yang disukainya dianggap miliknya. Apabila anak menginginkan mainan kepunyaan temannya, sering ia akan merebutnya karena dianggap miliknya. Teman dianggap sebagai benda mati yang dapat dipukul, dicubit, atau ditarik rambutnya apabila menjengkelkan hatinya. Anak kadang – kadang juga berperilaku menolak apa saja yang akan dilakukan terhadap dirinya, misalnya menolak mengenakan baju yang sudah disediakan orang tuanya dan akan memilih sendiri pakaian yang disukainya.
Menurut teori Erikson, anak berada pada fase sendiri vs malu / ragu – ragu (otonom vs doubt). Hal ini terlihat dengan berkembangnya kemampuan anak, yaitu dengan belajar untuk makan atau berpakaian sendiri. Apabila orang tua tidak mendukung upaya anak untuk belajar mandiri, maka hal ini dapat menimbulkan rasa malu / ragu akan kemampuannya, misalnya orang tua selalu memanjakan anak dan mencela aktivitas yang telah dilakukan oleh anak. Pada masa ini, sudah sampai waktunya anak dilatih untuk buang air besar atau buang air kecil pada tempatnya. Anak juga dapat menunjukkan beberapa bagian tubuhnya, menyusun dua kata dan mengulang kata – kata baru.
Pada masa ini, anak perlu dibimbing dengan akrab, penuh kasih sayang, tetapi juga tegas sehingga anak tidak mengalami kebingungan. Jika orang tua mengenal kebutuhan anak, amka akan berkembang perasaan otonominya sehingga anak dapat mengendalikan otot – otot dan rangsangan lingkungan.

Sumber : Fitri Respati Ambarwati, SKM, M.Kes dan Nita Nasution, S.Kep. Ns, Buku Pintar Asuhan Keperawatan Bayi Dan Balita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar