Perkembangan
Anak Balita 1-3 Tahun
Oleh : Vera Apriliyanti Lestari
Pada
masa ini, pertumbuhan fisik anak relatif lebih lambat di bandingkan
dengan masa bayi, tetapi perkembangan motoriknya berjalan lebih cepat. Anak
sering mengalami penurunan nafsu makan sehingga tampak langsing dan berotot,
dan anak mulai belajar jalan. Pada mulanya, anak berdiri tegak
dan kaku, kemudian berjalan dengan berpegangan. Sekitar usia enam belas bulan, anak
mulai berlajar berlari dan menarik tangga, tetapi masih kelihatan kaku. Oleh
karena itu anak perlu di awasi, karena dalam beraktivitas anak
tidak memperhatikan bahaya.
Perhatian
anak terhadap lingkungan menjadi lebih besar dibanding dengan masa
sebelumnya di mana lebih banyak berinteraksi dengan keluarganya. Anal lebih
benyak menyelidiki benda disekitarnya dan meniru apa yang diperbuat oleh orang
lain. Ia mungkin akan mengaduk – aduk tempat sampah, laci, atau lemari pakaian,
membongkar mainan dan lain – lain. Benda – benda yang membahayakan hendaknya
disimpan di tempat yang lebih aman.
Pada
masa ini anak bersifat egosentris yaitu mempunyai sifat keakuan yang
kuat sehingga segala sesuatu yang disukainya dianggap miliknya. Apabila anak
menginginkan mainan kepunyaan temannya, sering ia akan merebutnya karena
dianggap miliknya. Teman dianggap sebagai benda mati yang dapat dipukul,
dicubit, atau ditarik rambutnya apabila menjengkelkan hatinya. Anak
kadang – kadang juga berperilaku menolak apa saja yang akan dilakukan terhadap
dirinya, misalnya menolak mengenakan baju yang sudah disediakan orang tuanya
dan akan memilih sendiri pakaian yang disukainya.
Menurut
teori Erikson, anak berada pada fase
sendiri vs malu / ragu – ragu (otonom
vs doubt). Hal ini terlihat dengan berkembangnya kemampuan anak,
yaitu dengan belajar untuk makan atau berpakaian sendiri. Apabila orang tua
tidak mendukung upaya anak untuk belajar mandiri, maka hal ini dapat
menimbulkan rasa malu / ragu akan kemampuannya, misalnya orang tua selalu
memanjakan anak dan mencela aktivitas yang telah dilakukan oleh anak.
Pada masa ini, sudah sampai waktunya anak dilatih untuk buang air besar
atau buang air kecil pada tempatnya. Anak juga dapat menunjukkan
beberapa bagian tubuhnya, menyusun dua kata dan mengulang kata – kata baru.
Pada
masa ini, anak perlu dibimbing dengan akrab, penuh kasih sayang, tetapi
juga tegas sehingga anak tidak mengalami kebingungan. Jika orang tua
mengenal kebutuhan anak, amka akan berkembang perasaan otonominya
sehingga anak dapat mengendalikan otot – otot dan rangsangan lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar