Masa Prasekolah Akhir (3 - 5 Tahun)
Oleh : Nurmalichatun
Emosi anak-anak prasekolah diungkapkan secara bebas. Dalam usia 3 tahun, anak-anak
mengalami banyak rasa takut -- terhadap binatang, monster dan mungkin juga
terhadap "serigala besar yang jahat". Karena mereka memunyai
kesulitan untuk membedakan antara fakta dengan khayalan, mereka perlu
diyakinkan berulang-ulang oleh orang tua mereka. Anak usia prasekolah juga sering merasa khawatir, iri hati, ingin tahu,
senang, dan sayang.
Orang tua seharusnya memperkenalkan anak-anak
prasekolah dengan anak-anak
seusianya. Dalam usia 3 tahun, anak-anak jarang berinteraksi dengan anak-anak
lain yang bermain di ruangan yang sama. Namun, permainan paralel semacam itu
akan segera berakhir ketika anak-anak mulai berinteraksi. Akhirnya, anak-anak prasekolah tidak terlalu berpusat pada
diri sendiri lagi dan belajar untuk merasa empati pada orang lain. Pada tahap
ini, sebuah taman kanak-kanak dengan staf pengajar yang bagus bisa memberi
fasilitas untuk perkembangan sosial. Selama 2 atau 3 hari seminggu jauh dari
ibunya akan berakibat positif bagi anak-anak dan memberi kesempatan kepada ibu
untuk beristirahat. Collins (1971, 50) menyatakan bahwa permainan pada masa
anak-anak memberi kesempatan untuk menyalurkan energi; memberikan stimulasi yang
diperlukan; membantu anak-anak mengembangkan keterampilan motorik; dan
memampukan anak-anak untuk memerankan dan belajar memahami peranan orang
dewasa. Antara usia 3 sampai 6 tahun, anak-anak menambah ribuan kata dalam
kosakata mereka dan mulai bernalar dengan konkret. Namun, mereka tetap hidup
dalam dunia yang kecil. Mereka masih berpikir bahwa sebagian besar peristiwa
pada satu segi berpusat pada mereka, dan bahwa hampir semua orang melihat
sesuatu seperti cara mereka.
Tahun-tahun prasekolah merupakan masa-masa ketika identitas seksual diteguhkan.
Anak-anak membutuhkan orang tua yang sejenis untuk mengidentifikasikan diri dan
menolong sebagai figur teladan. Waktu yang dihabiskan dengan anak-anak prasekolah harus kuantitatif dan
kualitatif. Meskipun orang tua harus menghindari tugas-tugas peniruan, meminta
anak laki-laki membantu ayah mereka mengerjakan tugas yang biasa dikerjakan
kaum pria, dan anak perempuan membantu ibu mereka akan membantu proses
identifikasi seksual.
Selama tahun-tahun ini, pada umumnya
anak-anak melalui tahap pemikiran bahwa mereka akhirnya akan menggantikan orang
tua dan menikah seperti orang tuanya. Orang tua harus memberikan kehangatan dan
kasih sayang kepada anak laki-laki dan perempuan, tetapi mereka harus
menghindari stimulasi yang berlebihan terhadap anak-anak prasekolah. Anak-anak yang lebih muda bisa saja akan terus
mengikuti orang tua mereka ketika berpakaian, menggunakan toilet, atau mandi,
dan bahkan tidur di tempat tidur yang sama. Orang tua harus dengan lembut
tetapi tegas meminta mereka menghentikan kegiatan itu. Anak-anak prasekolah biasanya tidak akan terlalu
keberatan, dan akan menuntut privasi mereka sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar